Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk
komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Lewat
kandungan nilai fungsional dan nilai estitetiknya, huruf memiliki potensi untuk
menerjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat
dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi
bentuk-bentuk visual.
Oleh karena itu dalam membuat suatu desain yang
menggunakan tipografi perlu memperhatikan dua hal, yaitu:
1)
Legibility(kejelasan/kualitas
suatu huruf)
2)
Readability(keterbacaan/kemudahan
untuk dibaca)
Legibility/ kejelasan adalah tingkat keterdeteksian huruf saat
dipotong dengan ekstrim hingga bagian tertentu yang masih bisa dikenali.
Legibility dipengaruhi oleh kerumitan desain huruf, penggunaan w arna, tinta
dan kertas. Legibility menentukan tingkat readability/keterbacaan huruf dalam
kondisi yang sulit, seperti saat digerakkan dalam kecepatan tinggi, cahaya
remang, dan lain-lain. Sedangkan tingkat readability/keterbacaan adalah
kemudahan suatu susunan huruf terbaca berdasarkan kerapatan, besar huruf, dan
kerumitan kalimat. Readabilitydipengaruhi oleh ukuran huruf, jarak antar huruf,
jarak antar kata, dan jarak antar baris yang terlalu dekat atau jauh. (Sihombing,
2001 : 6 4)
Legibility dan readability merupakan permasalahan yang sangat
kompleks. B anyak sekali faktor yang
menjadi pendukung keberhasilan legibilitydan readability dalam sebuah
rancangan grafis. B ila meninjau grand
design dari tipografi, maka pendekatan terhadap permasalahan tipografi dapat
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu tipografi mikro menyangkut tampilan visual
rancangan huruf secara mendasar, seperti desain tata-letak serta
eksekusi-eksekusi visual yang terdiri dari perhitungan besar huruf, leading,
dan kerning. Sedangkan tipografi makro lebih menyangkut kepada pengintegrasian
permasalahan strategi kretif mulai dari konsep desain, filosofi, kaitan huruf
dengan sejarah, sasaran khalayak, serta penggunaan huruf sebagai sebuah solusi
komunikasi. (Sihombing, 2001 : 6 4)
Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi pun semakin berkembang
dan berbagai jenis bentuk huruf mulai bergeser menjadi bentuk huruf digital. H
al ini memicu lahirnya industri
perancangan dan produksi huruf digital yang kemudian digunakan untuk media
cetak dan w eb. Perkembangan dunia
tipografi telah diberikan oleh para perancang huruf, tetapi belum dapat
memenuhi kebutuhan perancang grafis, karena para perancang grafis dalam
menyusun huruf, sering kali hanya memilih model yang dianggap memenuhi
kebutuhan estetika saja.
0 coment�rios: